Mulai 23 November 2016, Singapore Airlines akan membuka penerbangan langsung Jakarta-Sydney sebanyak 3x seminggu menggunakan pesawat Boeing 777-200ER dengan jadwal sebagai berikut:

  • SQ261
    • Singapore (SIN) – Jakarta (CGK)
      • Berangkat: 2015
      • Tiba: 2100
      • Hari: Senin, Rabu, Jumat
    • Jakarta (CGK) – Sydney (SYD)
      • Berangkat: 2225
      • Tiba: 0930+1
      • Hari: Senin, Rabu, Jumat
  • SQ262
    • Sydney (SYD) – Jakarta (CGK)
      • Berangkat: 1100
      • Tiba: 1435
      • Hari: Selasa, Kamis, Sabtu
    • Jakarta (CGK) – Singapore (SIN)
      • Berangkat: 1535
      • Tiba: 1810
      • Hari: Selasa, Kamis, Sabtu

Singapore Airlines memang merupakan salah satu maskapai terbesar untuk pasar Indonesia – Australia namun selama ini jika ingin menggunakan maskapai ini antara Indonesia dan Australia, anda harus singgah di Singapura untuk ganti pesawat. Bagi penumpang² yang tinggal di pulau Jawa dan Bali, singgah di Singapura artinya menambah waktu terbang perjalanan antara 2 jam hingga 4 jam dan tentunya ini diharapkan akan memberi alternatif bagi penumpang Singapore Airlines di Jakarta.

Rute Jakarta-Sydney saat ini dilayani oleh Qantas dan Garuda Indonesia, kecuali pada hari Senin dan Rabu (Jakarta – Sydney, Selasa dan Kamis untuk Sydney-Jakarta) yang akan dilayani Singapore Airlines. Untuk Jumat (dari Jakarta, dan Sabtu dari Sydney), rute ini akan diterbangi oleh ketiga maskapai tersebut.

Rute Jakarta-Sydney ini merupakan rute yang menggunakan Fifth Freedom Rights (Hak Kebebasan Kelima) yang memperbolehkan tiket antara negara kedua dan ketiga (Jakarta-Sydney) dijual selama nomor penerbangan dan pesawat yang digunakan berasal atau menuju negara asal maskapai (Singapura). Sebelumnya, penerbangan Fifth Freedom antara ASEAN dan Australia melewati Indonesia sudah pernah dilakukan oleh:

  • Ansett Australia (KUL-CGK-SYD, B763) di akhir 1990an
  • Thai Airways (BKK-CGK-SYD) di akhir 1990an
  • Malaysia Airlines (KUL-CGK-MEL, B772) sekitar 2007 – 2009
  • Qantas (SYD-CGK-SIN dan SYD-DPS-SIN) dari tahun 1990-an hingga pertengahan 2000an.

Sebelum ada yang ngomel kok Indonesia memberikan Fifth Freedom Rights, jangan lupa bahwa Indonesia selama ini juga memiliki hak yang sama antara lain (yang pernah dilakukan dalam 15 tahun terakhir, diluar ASEAN)

  • Garuda
    • SIN-LHR (dari CGK-SIN-LHR), B773, masih berlangsung
    • SIN-AMS (dari CGK-SIN-AMS), B773, masih berlangsung
    • AMS-LGW (dari CGK-AMS-LGW) B773, sudah berakhir
    • SIN-FRA (dari CGK-SIN-FRA), B744, berakhir awal 2000an
    • DXB-AUH(dari CGK-DXB-AMS), A332, digantikan dengan lewat AUH
    • CGK-AUH-AMS, A332, digantikan CGK-AMS/CGK-SIN-AMS

Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang akan dilakukan Garuda untuk mempertahankan pangsa pasarnya di rute Jakarta-Sydney dan Jakarta-Denpasar-Sydney?

POLL:

[poll id=”16″]

Leave a Reply